Fokus Media Kominfo-Taliwang
Minggu, 7 Januari 2018

Ujan yang turun dari  siang sekitar pukul 13.00 wita sampai pukul 17.00 wita mengakibatkan banjir di 5 desa skaligus di Kecamatan Brangrea kabupaten Sumbawa Barat, yaitu Desa tamekan, desa Bree, desa Sapugara,  Desa Beru,  dan Desa Tepas.

Banjir yang datang secara perlahan mulai pukul 18.00 wita ini  tidak di duga oleh warga setempat pasalnya baru kali ini yang terparah sejak 5 tahun lalu, banjir yang tingginya kurang lebih 1 stengah meter atau sampai leher orang dewasa ini mengakibatkan aktivitas warga sangat terganggu dikarenakan air juga meluap hingga ke jalan utama yang menghubungkan kec. Brangrea dengan kota Taliwang.

Menurut kepala desa sapugara bree yang kami temui bahwa banjir ini adalah air yang datang dari gunung karena intensitas ujan yang cukup tinggi.

Menurut salah satu warga desa sapugara Zainal Arifin (50th) yang tinggal di lokasi rawan banjir ini bahwa banjir ini adalah rutinitas tahunan yang dikarenakan sungai yang kurang dalam.

reporter kominfo yang turun kelokasi banjir saat banjir mulai datang ini terhalang oleh air yang meluap kejalanan, para warga yang hendak ke kota maupun yang dari kota ke desa Tepas kecamatan brang rea ini terhalang air yang sangat dalam hingga dada orang dewasa.
Kerugian yang di akibatkan oleh banjir ini belum bisa di perkirakan karena banyak lahan pertanian juga terendam banjir dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Kapolsek Brangrea IPTU.Made Wikerta Yasa yang kami temui saat terjadinya banjir tersebut mengatakan bahwa Aparat keamanan dari Polsek Brangrea sendiri langsung turun menyusuri dan menyisir area banjir untuk mengamankan lokasi yang terkena banjir.
Kapolsek juga menghimbau pada seluruh warga untuk mengamankan diri ditempat aman serta tetap waspada dan menjaga keamanan.
Aparat dari desa dan camat Brangbrea pun saat kami berada di lokasi banjir juga turun dan tetap siaga karena di takutkan ada warga yang melapor dan membutuhkan bantuan.

Menurut beberapa warga desa tepas banjir ini adalah banjir musiman yang selalu datang tiap tahun, ditahun 2018 baru kali ini yang terparah. warga pun berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi ini sehingga pemerintah bisa membantu warga yang terkena banjir.


Hingga pukul 03.00 wita banjir masih merendam pemukiman warga, banjir terparah yaitu di desa tepas (karang lengkok) dan desa Bree. Beberapa warga yang kami konfirmasi mengenai kejadian ini mengatakan bahwa kejadian ini dikarenakan beberapa faktor seperti sungai yang mulai dangkal dan penebangan pohon secara liar.

Banjir mulai surut pada pukul 02.00 wita,  namun di desa tepas (karang lengkok) dan desa bree (depan SDN Bree) volume air masih tetap tinggi sampai menutup jalan setinggi paha,  kondisi ini sangat menghambat warga untuk melakukan kegiatan bahkan menghambat kami yang ingin bertolak ke Kota Taliwang.

Pada pukul 04.00 wita barulah beberapa kendaraan bisa melintas walaupun volume air masih cukup tinggi,

Beberapa mobil Dinas yang menuju lokasi banjir pun baru bisa melewati lokasi tersebut pada pukul 04.00.

Sementara itu sampai berita ini diturunkan kami belum sempat mengkonfirmasi Dinas terkait.

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat dan bahaya dalam konsumsi kepiting.

Potensi besar kerajinan kain tenun Kertasari Sumbawa Barat.

Terapkan Aplikasi e-Anjab dan ABK. Pemda Adakan Pelatihan di Bandung